Bagaimana Kurikulum Merdeka Membuka Jalan Bagi Prestasi Olahraga Siswa

Dr. Muhammad Chusaini, M.Pd. Binpres KONI Kab. Sidoarjo

Penulis    : Muhammad Chusaini
Guru PJOK SDN Wedoro Waru

raihprestasi.com - Di tengah gemuruhnya semangat perubahan pendidikan di Indonesia, Kurikulum Merdeka hadir sebagai angin segar yang menawarkan kebebasan dan fleksibilitas dalam proses belajar-mengajar. Namun, tantangan masih menghampiri, terutama dalam mendukung prestasi siswa di bidang olahraga. Meski kurikulum baru ini memberikan ruang lebih bagi pengembangan bakat siswa, masih ada sekolah yang tidak memperkenankan siswa izin tidak masuk sekolah untuk melakukan pemusatan latihan. Pada kesempatan kali ini kamai akan menggali lebih dalam tentang pentingnya dukungan sekolah dalam mengembangkan potensi olahraga siswa dan bagaimana Kurikulum Merdeka seharusnya dimanfaatkan untuk tujuan tersebut.

Potret Dukungan Sekolah terhadap Olahraga

Dukungan sekolah terhadap prestasi siswa di bidang olahraga mencakup berbagai aspek, mulai dari penyediaan fasilitas, pengaturan waktu latihan, hingga kebijakan izin untuk mengikuti pemusatan latihan atau kompetisi. Beberapa sekolah di Indonesia telah menunjukkan komitmen mereka dengan menyediakan lapangan, alat-alat olahraga, dan program ekstrakurikuler yang memadai. Mereka juga sering kali mengundang pelatih profesional untuk melatih siswa yang berbakat. Bahkan di Kabupaten Sidoarjo untuk jenjang SMP  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo sudah membuka penerimaan peserta didik baru Kelas Khusus Olahraga (KKO).

Namun, kenyataan di lapangan masih menunjukkan bahwa beberapa sekolah belum sepenuhnya mendukung siswa yang ingin berprestasi di bidang olahraga. Sering kali, izin untuk tidak masuk sekolah demi pemusatan latihan ditolak dengan alasan akademis. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada kesenjangan pemahaman mengenai pentingnya olahraga dalam pendidikan holistik.

Membongkar Paradigma Lama, Menghadirkan Masa Depan Pendidikan yang Lebih Fleksibel dan Holistik

Kurikulum Merdeka, dengan prinsip kebebasan dalam pembelajaran dan penilaian yang fleksibel, memberikan peluang besar bagi sekolah untuk mendukung siswa berprestasi di bidang olahraga. Beberapa prinsip penting dari Kurikulum Merdeka yang relevan dalam konteks ini adalah:

  1. Kebebasan dalam Pembelajaran: Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk mengatur kurikulum sesuai kebutuhan siswa. Artinya, sekolah dapat membuat jadwal yang memungkinkan siswa mengikuti pemusatan latihan tanpa harus mengorbankan waktu belajar akademis mereka.
  2. Pendidikan Holistik: Kurikulum Merdeka menekankan pengembangan siswa secara menyeluruh, termasuk aspek fisik, emosional, dan sosial. Prestasi di bidang olahraga merupakan bagian integral dari pendidikan holistik ini.
  3. Penilaian Fleksibel: Dengan penilaian yang tidak hanya berfokus pada akademis, tetapi juga pada prestasi dan keterampilan lainnya, siswa yang berprestasi di bidang olahraga dapat diakui dan dihargai. Ini akan memberikan motivasi tambahan bagi mereka untuk terus berkembang.

Praktik Baik dalam Implementasi Kurikulum Merdeka untuk Olahraga

Beberapa sekolah telah menunjukkan bagaimana Kurikulum Merdeka bisa diimplementasikan secara efektif untuk mendukung prestasi olahraga siswa:

  1. Program Ekstrakurikuler Terintegrasi: Sekolah mengintegrasikan program ekstrakurikuler olahraga ke dalam kurikulum harian, sehingga siswa tidak perlu memilih antara latihan dan belajar. Ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan bakat olahraga tanpa mengorbankan prestasi akademis.
  2. Kerjasama dengan Klub Olahraga: Sekolah menjalin kemitraan dengan klub-klub olahraga lokal, memungkinkan siswa untuk berlatih dengan pelatih profesional dan menggunakan fasilitas yang lebih baik. Kerjasama ini juga mencakup fleksibilitas jadwal yang disesuaikan dengan kebutuhan latihan siswa.
  3. Fasilitas Latihan di Sekolah: Beberapa sekolah telah membangun pusat pelatihan olahraga di dalam lingkungan sekolah mereka, lengkap dengan pelatih dan fasilitas yang memadai. Ini memudahkan siswa untuk berlatih tanpa harus meninggalkan sekolah.
  4. Kebijakan Izin yang Fleksibel: Sekolah yang progresif memberikan izin kepada siswa yang perlu mengikuti pemusatan latihan atau kompetisi, dengan catatan siswa tersebut tetap mengikuti pembelajaran dengan cara lain, seperti tugas tambahan atau pembelajaran jarak jauh.

Tantangan dan Solusi

Meskipun ada banyak potensi dalam Kurikulum Merdeka, tantangan tetap ada. Misalnya, beberapa guru dan staf administrasi mungkin masih memegang pandangan tradisional bahwa akademik adalah prioritas utama. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan sosialisasi dan pelatihan tentang pentingnya pendidikan holistik dan bagaimana olahraga dapat berkontribusi pada pengembangan karakter dan keterampilan siswa.

Selain itu, dukungan dari pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya juga penting. Penyediaan fasilitas yang memadai dan pelatihan untuk guru agar memahami dan menerapkan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka dengan benar akan sangat membantu.

Kesimpulan

Kurikulum Merdeka menawarkan peluang besar bagi sekolah untuk lebih mendukung prestasi siswa di bidang olahraga. Dengan mengadopsi pendekatan yang lebih fleksibel dan holistik, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi siswa untuk berkembang dalam berbagai bidang, termasuk olahraga. Meskipun tantangan tetap ada, melalui sinergitas dan komitmen bersama, kita dapat mewujudkan pendidikan yang lebih inklusif dan berimbang, di mana setiap bakat dan potensi siswa dihargai dan didukung sepenuhnya.

Previous Post Next Post