ilustrasi: Shutterstock. |
Oleh Ariyani Purwaningsih, S.Pd.
Kepala SDN Kragan
Olahraga merupakan
salah satu cara untuk menjaga kesehatan. Berbagai jenis olahraga bisa
dilakukan. Mulai dari yang murah meriah, hingga yang berbiaya. Namun kesadaran
untuk berolahraga masih sangat rendah. Apalagi di kalangan anak-anak.
Pelaksanaan jam pelajaran olahraga untuk sekolah dasar sebanyak 4 jp dengan
alokasi waktu per jam pelajaran 35 menit, masih belum mencukupi kebutuhan
anak-anak.
Kegiatan olah raga ini
diharapkan dapat membuat seluruh peserta didik melakukan aktivitas fisik yang
menyenangkan dan bermanfaat bagi kebugaran tubuhnya. Dengan tercukupinya
kebutuhan motorik anak, diharapkan dapat meningkatkan konsentrasi dan daya
ingat, sehingga berimbas pada daya serap anak dalam belajar.
Untuk memenuhi hal
tersebut, penulis merancang sebuah kegiatan bermain menggunakan aktivitas fisik
yang menyenangkan. Sehingga tanpa terasa anak melakukan kegiatan olah raga
sambil bermain, dan bermain sambil berolahraga. Kegiatan tersebut bertajuk
Sumatra, yang merupakan akronim dari Sukai Permainan Tradisional.
Apa saja permainan
tradisional yang bisa dilakukan sebagai aktivitas olahraga antara lain adalah
engkle, bak sodor, egrang, petak umpet, ular naga, boi-boian, patil lele, dan
lain-lain.
Dari nama-nama
permainan itu mungkin ada beberapa yang pernah pembaca mainkan. Sayangnya
permainan tradisional tersebut sudah semakin jarang dimainkan oleh anak-anak
saat ini.
Selain bermanfaat bagi
kesehatan fisik, permainan tradisional juga memiliki manfaat lain yang sangat
luar biasa. Antara lain adalah menimbulkan rasa gembira, melatih ketangkasan,
membangun kekompakan, menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, serta berani
mengakui kesalahan. Dengan demikian dapat dikatakan permainan tradisional juga
bisa dijadikan sebagai sarana menumbuhkembangkan karakter pada anak.
Mari kita kenali permainan tradisional disekitar kita melalui paparan berikut ini.
Engkle
Permainan engkle atau di sebagian daerah disebut dampu. Permainan ini dimainkan oleh sedikitnya dua orang. Dengan menggunakan pecahan genting atau biasa disebut kereweng sebagai gaco. Permainan dengan melompat satu kaki dan dua kaki ini melatih kelentukan, ketangkasan, dan keseimbangan tubuh. Setelah kereweng melewati semua bidang papan dampu, pemain harus membawa kereweng dengan punggung tangannya sambil melompat dari bidang satu sampai akhir. Selanjutnya melompat kembali hingga di titik awal.
Selanjutnya
pemain berdiri membelakangi bidang engkle. Melempar tangkap kerewng
bolak-balik. Bila pemain berhasil melakukannya, maka selanjutnya pemain
melemparkan kereweng melalui atas kepala ke arah bidang engkle. Saat kereweng
jatuh di dalam bidang engkle, maka pemain mendapatkan reward berupa bidang
engkle tempat jatuhnya kereweng. Ini disebut sawah. Sawah hanya boleh diinjak
oleh pemilik, sedangkan pemain lawan harus melompatinya, alias tidak boleh
menginjaknya.
Bila pemain gagal melempar bolak balik kereweng alias kerewng terjatuh, atau kereweng terjatuh sebelum rute perjalanan selesai, serta kereweng yang dilempar jatuh di luar bidang engkle atau mengenai garis, maka pemain harus mengulang lagi dari awal.
Gobak sodor
ilustrasi : 2.bp.blogspot.com |
Permainan
gobak sodor yang nama aslinya go back to door adalah permainan berkelompok atau
beregu. Setiap anggota regu paling sedikit berjumlah 3 orang. Satu berperan
sebagai penjaga garis depan, satu orang sebagai penjaga belakang dan satu orang
sebagai sodor atau penjaga tengah.
Permainan
ini memerlukan kegesitan, keterampilan mengecoh lawan, serta kecepatan berlari.
Bidang gobak sodor berbentuk kotak yang jumlahnya bisa disesuaikan dengan
jumlah pemain.
Cara
bermain gobak sodor sangat mudah, para pemain harus bisa melewati hadangan
penjaga. Pemain dinyatakan mati apabila tersentuh oleh penjaga, atau bertiga dalam
satu kotak. Bila dinyatakan mati, maka pemain bertukar posisi sebagai penjaga.
Namun bila pemain bisa lolos dari hadangan penjaga dan lolos melewati bidang gobak sodor maka kelompok tersebut dinyatakan menang dan bisa mendapat poin.
Egrang batok
ilustrasi: mediaindonesia.com (MI/Seno) |
Egrang
batok sebenarnya adalah modifikasi dari egrang bambu. Penggunaan batok atau
kaleng dipilih karena lebih aman digunakan oleh anak-anak. Permainan ini memerlukan keseimbangan dan
kegesitan dalam bergerak. Karena apabila pemain tidak bisa menjaga keseimbangannya,
ia akan jatuh dari egrang batoknya.
Egrang batok bisa dimainkan sendiri atau lebih. Bila dimainkan dua orang atau lebih bisa akan lebih seru. Karena bisa dijadikan balap egrang batok. Siapa yang bisa mencapai finis lebih dulu akan menjadi pemenangnya.
4.
Petak umpet
ilustrasi : daridesa.com |
Permainan
ini paling asyik dilakukan beramai-ramai. Permainan ini melatih kemampuan
mencari, bersembunyi, dan mengatur strategi. Penjaga bisa ditentukan melalui
hom pim pah. Pemain yang kalah harus menjadi penjaga. Penjaga harus menutup
matanya dan membilang sesuai kesepakatan. Pemain lain segera bersembunyi.
Mereka harus berusaha melindungi dirinya supaya tidak ditemukan oleh penjaga.
Bila
penjaga berhasil menemukan semua teman yang bersembunyi, maka penjaga menang.
Pemain yang pertama kali ditemukan, menjadi penjaga selanjutnya. Sedangkan bila
sebelum semua pemain ditemukan ada salah satu pemain bisa memegang tempat atau
pos penjaga, maka seluruh pemain yang telah ditemukan boleh bersembunyi
kemabali. Penjaga kembali mencari teman yang bersembunyi.
Permainan ini memerlukan strategi pencarian yang tepat dan kejelian pencarian. Hal ini diperlukan supaya penjaga bisa beralih posisi sebagai pemain yang bersembunyi.
Ular Naga
Permainan
ini paling seru dilakukan dengan beramai-ramai. Dua orang pemain menjadi
gapura, dengan pilihan yang disepakati misalnya nama buah, maka kedua orang
tersebut menentukan nama buah yang berbeda. Pilihan ini harus dipilih oleh
pemain yang terjerat di gerbang. Setelah memilih, pemain harus berdiri di
belakang penjaga sesuai pilihannya.
Sambil
berpegangan pundak teman di depannya, pemain mulai berjalan sambil menyanyikan
lagu ular naga. Selanjutnya mereka harus memasuki gerbang tangan yang dibuat
oleh dua orang penjaga. Pemain yang terjerat gerbang tangan yang diturunkan
penjaga, wajib memilih sesuai yang ditawarkan. Demikian sehingga semua pemain
telah memilih dan berdiri di belakang penjaga.
Selanjutnya,
setiap kelompok berpegangan pundak teman depannya, sambil berlari. Pegangan
tidak boleh terputus. Sebab pemain yang terlepas dari kelompoknya bisa menjadi
sasaran untuk direbut oleh kelompok lain. Kelompok dengan jumlah anggota
terbanyak dinyatakan sebagai pemenang.
Permainan ini memerlukan strategi yang cermat, kekompakan, kegesitan, dan tanggung jawab. Selain memberi efek gembira, permainan ini juga memerlukan energi yang prima agar berjalan dengan menyenangkan.
Dari
uraian di atas, pasti ada permainan tradisional yang pernah pembaca mainkan. Permainan
tradisional yang bisa dijadikan sebagai sarana bermain sambil berolahraga.
Masih banyak lagi permainan tradisional lain yang bisa kita mainkan
bersama. Selain menyehatkan tubuh,
permainan ini juga menyehatkan mental dan membangun karakter baik. Jadi tunggu apalagi,
yuk bersamai anak-anak kita untuk melaksanakan Sumatra, Sukai Permainan
Tradisional.