Sidoarjo — Suasana haru dan semarak menyatu dalam satu hari yang tak terlupakan di Gedung Gladiol Convention Hall, Desa Pekarungan, Kecamatan Sukodono, pada Selasa, 17 Juni 2025. SDN Pekarungan menyelenggarakan Gebyar P5 Semester 2 yang dirangkaikan dengan Pelepasan Siswa Kelas 6, mengusung tema “Harmoni dalam Kebersamaan, Melangkah Bersama Meraih Keberhasilan.”
Acara ini menjadi wujud nyata semangat gotong royong, kreativitas, dan kebanggaan seluruh warga sekolah. Tak hanya menjadi ajang unjuk karya siswa, kegiatan ini juga menjadi penanda akhir perjalanan belajar bagi siswa kelas 6 yang akan melangkah ke jenjang pendidikan berikutnya.
Gebyar P5 dibuka dengan penuh semangat melalui kirab siswa kelas 6, yang tampil anggun mengenakan pakaian kebaya untuk siswa perempuan dan kemeja putih bagi siswa laki-laki. Kirab ini disambut dengan Tari Remo yang penuh semangat, serta Tari Caping, sebuah persembahan istimewa yang sebelumnya telah menorehkan prestasi sebagai juara di ajang FLS3N 2025 tingkat Kecamatan Sukodono.
Kehangatan dan kebanggaan pun tampak dari sambutan yang disampaikan oleh Kepala SDN Pekarungan, Ibu Siti Sangiddah, S.Pd., M.Pd., dan Ketua Korwil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Sukodono, Ibu Sumiyatin, M.Si. Keduanya menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kreativitas siswa dan kerja keras seluruh guru yang telah membimbing dan mendampingi proses Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ini.
Proses panjang yang melibatkan guru, siswa, dan komite sekolah—dalam hal ini IWAMA—telah membuahkan hasil yang luar biasa. Kegiatan ini menunjukkan bahwa pembelajaran tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi juga melalui pengalaman nyata yang mendidik dan bermakna.
Beragam karya siswa dari semua fase pembelajaran ditampilkan dengan semangat dan percaya diri. Fase A (kelas 1 dan 2) menampilkan fashion show bertema Makananku Sehat, Aku Kuat yang menampilkan busana batik Nusantara sambil membawa berbagai macam makanan sehat serta bazar mini kolaborasi siswa dan orang tua yang juga menjual berbagai macam makanan sehat. Fase B (kelas 3 dan 4) menyuguhkan penampilan tari daerah yang ceria dan drama kolosal Roro Jonggrang yang memukau penonton dengan penjiwaan dan tata panggung yang mengesankan. Sementara itu, fase C (kelas 5 dan 6) mempersembahkan hasil karya batik jumputan yang dikreasikan dalam sebuah fashion show elegan, mencerminkan kekayaan budaya bangsa.
Tak hanya siswa dan guru, kegiatan ini juga dihadiri oleh berbagai pihak yang turut memberi dukungan penuh, seperti Kepala Desa Pekarungan, Kepala TK Dharma Wanita, Ketua Komite Sekolah, serta para wali murid kelas 6 yang hadir dengan wajah penuh haru dan bangga menyaksikan anak-anak mereka tampil dan berpamitan.
Setelah berbagai pertunjukan dan penampilan seni budaya, acara dilanjutkan dengan momen paling emosional yaitu pelepasan siswa kelas 6, disertai pembagian rapor dan SKL. Tangis bahagia tak terbendung, menjadi penanda ikatan kuat antara siswa, guru, dan orang tua selama enam tahun kebersamaan. Dengan setangkai bunga mawar merah, siswa kelas 6 berjalan menuju ke kursi orang tua dan menundukkan badan, melakukan sungkem dengan mencium tangan orang tua mereka. Tanda hormat, ucapan terima kasih dan memohon doa restu untuk melanjutkan pendidika ke jenjang selanjutnya.
Kepala sekolah, Ibu Siti Sangiddah, menyampaikan dalam wawancara singkat, “Anak-anak hari ini bukan hanya tampil, tetapi menunjukkan bahwa mereka bisa bekerja sama, percaya diri, menghargai budaya, dan menunjukkan karakter pelajar Pancasila. Saya bangga, ini bukan sekadar acara seremonial, tapi wujud pembelajaran hidup yang sesungguhnya.”
Sementara itu, Ibu Suprihatin, salah satu wali murid kelas 6, mengungkapkan rasa harunya, “Kami merasa bangga dan terharu. Terima kasih untuk seluruh bapak ibu guru atas cinta dan bimbingannya kepada anak-anak kami.”
Salah satu siswa kelas 4, Naufal, yang ikut tampil dalam drama kolosal, mengaku senang bisa tampil di depan banyak orang. “Awalnya takut, tapi akhirnya jadi senang banget. Latihan capek, tapi senang bisa buat orang tua bangga,” ujarnya dengan wajah berseri.
Tak ketinggalan, seorang siswa kelas 5, Sekar, juga berbagi antusiasmenya. "Senang sekali bisa menampilkan tarian daerah bersama teman-teman. Kami juga belajar banyak hal baru saat membuat batik jumputan. Semoga tahun depan bisa menampilkan yang lebih bagus lagi, dan teman-teman kelas 6 sukses di sekolah barunya!"
Dengan suksesnya acara ini, SDN Pekarungan sekali lagi membuktikan komitmennya dalam mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan zaman. SDN Pekarungan membuktikan bahwa dengan kolaborasi, kreativitas, dan semangat kebersamaan, pendidikan bisa terasa hangat, menyenangkan, dan bermakna. Harmoni Nusantara benar-benar hidup di tengah kebersamaan.
(Susen Octavia)