Gelar Juara Perebutan dengan Tetes Keringat dan Jantung Berdebar: Taman dan Sidoarjo Berpesta di Gala Guru PJOK 2025

 Tim Sepak Bola Kec. Taman melakukan selebrasi Juara (pict:momentimage)

SIDOARJO - Langit mendung yang menggantung di atas Kota Sidoarjo seakan tak kuasa meredam gelora kompetisi yang membara di hari penentuan Gala Guru PJOK SD 2025. Suasana tegang, sorak-sorai, dan letusan emosi mewarnai perjalanan menuju puncak kejayaan di dua cabang olahraga andalan: sepak bola dan bulutangkis.

Drama Kartu dan Gol di Lapangan Hijau

Semifinal sepak bola menjadi pembuka yang menggugah. Kecamatan Jabon mencoba membangun benteng pertahanan, namun Sidoarjo, dengan tekad baja, berhasil dua kali meluluhlantakkannya. Skor 2-0 mengantarkan Sidoarjo ke babak puncak dengan percaya diri.

Namun, jalan menuju final tidaklah mulus. Di kandang lain, sebuah laga epik berlangsung. Kecamatan Taman berjibaku melawan Kecamatan Candi dalam pertandingan yang lebih mirip perang urat saraf. Wasit menjadi aktor sibuk, menghujani kartu kuning dan bahkan kartu merah, mengusir pemain dari kedua kubu. Di tengah hiruk-pikuk pelanggaran, Rena dari Taman menjadi pahlawan dengan eksekusi penalti yang sempurna, membawa keunggulan tipis 1-0 di babak pertama.

Babak kedua tak kalah panas. Kartu-kartu kuning kembali bertebaran, mengubah pertandingan menjadi uji mental. Taman, meski harus bermain dengan hati-hati, berhasil mempertahankan keunggulan tipis itu. Peluit panjang akhirnya berbunyi, mencatat kemenangan keras Taman dengan skor 1-0, dan melahirkan partai puncak yang dinanti: Sidoarjo vs Taman.

Pertandingan final sepak bola adalah kisah rollercoaster yang sempurna. Taman lebih dulu unggul lewat titik penalti Tio. Sidoarjo tak tinggal diam, mereka membalas dengan penalti pula, menyamakan kedudukan menjadi 1-1 sebelum jeda.

                                             Penyerahan Piala Juara oleh Soekadji Ketua FKKG PJOK SDA (pict:momentimage)

Memasuki babak kedua, kedua tim seperti melepas semua beban. Serangan demi serangan dilancarkan. Taman kembali memimpin 2-1 berkat sundulan pemain nomor punggung 10. Seolah tak mau menyerah, Sidoarjo menyamakan kedudukan menjadi 2-2 melalui tendangan bebas spektakuler yang meluncur tak terbendung ke sudut gawang.

Di saat tensi mencapai puncaknya dan pertandingan menuju babak perpanjangan waktu, momen heroik itu lahir. Yusuf Priyono, sang pemain nomor 88 Taman, menjadi penentu nasib! Ia berhasil merobek jala gawang Sidoarjo, membawa Taman unggul 3-2! Peluit panjang wasit kemudian mengukir sejarah. Kecamatan Taman dinobatkan sebagai Juara, sementara Sidoarjo harus puas sebagai Runner-Up.

Penyerahan Piala Runner-up oleh Iwan selaku ketua panpel

Bulutangkis dan Kebangkitan Srikandi Sidoarjo

Bergeser ke venue bulutangkis, atmosfer kompetisi tak kalah sengit. Di nomor beregu putra, Kecamatan Sidoarjo harus melewati rintangan alot melawan Krembung dan Tanggulangin, sebelum akhirnya bertemu Sedati di partai puncak. Dalam final yang berlangsung ketat, Sidoarjo membuktikan dominasinya. Mereka keluar sebagai Juara 1, memaksa Sedati menjadi Runner-Up, sementara Tanggulangin dan Krembung harus berbagi tempat kejuaraan Juara 3 Bersama.

                                                                        Para Jawara bulutangkis 

Panggung berikutnya adalah milik para Srikandi. Di nomor ganda putri, Kecamatan Sidoarjo kembali menunjukkan taringnya. Mereka mengalahkan Tulangan di semifinal, sementara Porong menundukkan Waru. Partai final pun mempertemukan dua kekuatan terbaik: Sidoarjo vs Porong.

Pertandingan berlangsung sengit, diwarnai reli-reli panjang dan pukulan-pukulan tajam. Kedua pasangan saling jual beli serangan, memaksa lawan bermain ekstra. Namun, pada akhirnya, duo bulutangkis putri Sidoarjo tampil lebih perkasa. Mereka berhasil mematahkan perlawanan Porong, mengukir kemenangan sekaligus merengkuh gelar Juara.

                                                                Tim bulutangkis Sidoarjo (merah)

Dengan berakhirnya pertandingan di lapangan sepak bola Kepadangan Tulangan dan lapangan bulutangkis Keret Krembung, ditutup pula sebuah babak baru dalam sejarah Gala Guru PJOK SD Kabupaten Sidoarjo 2025. Event ini bukan sekadar tentang medali dan piala, tetapi tentang semangat sportivitas, persaudaraan, dan dedikasi para guru yang telah berkompetisi dengan hati. Selamat untuk semua juara! Semangat ini akan terus terbawa, menginspirasi dunia pendidikan olahraga di Sidoarjo.(Fathul Aan) 

أحدث أقدم