Latihan Pramuka Penggalang: Semangat Membangun Tiang Bendera dengan Pionering

 


        Pada hari Sabtu, 15 November 2025, suasana Lapangan SDN Pademonegoro mendadak lebih hidup dari biasanya. Sejak pagi, para Pramuka Penggalang dari kelas 4, 5, dan 6 sudah berkumpul dengan wajah penuh antusias. Hari itu mereka mengikuti kegiatan latihan Pramuka dengan materi pionering, sebuah keterampilan penting dalam dunia kepramukaan yang bertujuan melatih kerja sama, kedisiplinan, kreativitas, kemampuan menggunakan simpul-ikatan, serta keberanian mengambil keputusan dalam kelompok.

Latihan dipandu oleh Fauzul Adhym Al Muhtadyn, S.Pd sebagai pembina utama dan Brilliant Uazmi sebagai pembina pendamping. Sebelum memulai praktik, kegiatan dibuka dengan apel (apek), dilanjutkan dengan pengarahan mengenai teknik dasar dan aturan lomba. Para peserta, yang terbagi menjadi 14 regu, tampak mendengarkan dengan serius karena mereka akan mengikuti lomba penilaian pembuatan tiang bendera.

Begitu perlombaan dimulai, suasana lapangan berubah menjadi arena penuh kerja sama. Setiap regu tampak sibuk mengatur peran, mengikat simpul, menyusun tongkat, dan memastikan bangunan pionering mereka berdiri kokoh. Keterampilan dan kekompakan benar-benar diuji. Di antara belasan regu yang berjuang, Regu Kamboja dan Regu Buaya tampil paling menonjol. Kolaborasi keduanya menghasilkan pionering tiang bendera setinggi tiga meter menggunakan 30 tongkat, yang dinilai paling baik, presisi, dan rapi.

Di tengah antusiasme kegiatan, Nadya Khanza, anggota Regu Kamboja, turut menyampaikan kesannya.
“Saya sangat antusias karena ini pertama kalinya kami membuat tiang bendera setinggi itu. Awalnya sulit, tapi setelah bekerja sama, semuanya jadi lebih mudah. Saya bangga regu kami bisa membuat pionering yang kuat dan rapi. Kegiatannya seru sekali, dan saya jadi lebih percaya diri,” ujarnya dengan senyum bangga.

Setelah lomba selesai, para peserta melakukan foto bersama, lalu kegiatan ditutup dengan doa bersama dan bersih-bersih perlengkapan, sebagai bentuk kedisiplinan dan tanggung jawab. 

Kegiatan hari itu mendapat banyak kesan positif. Ibu Ifa Fauziah, guru kelas 6, merasa bangga melihat murid-muridnya bisa bekerja sama dengan kompak. Ibu Sutinah, S.Pd, selaku Kepala Sekolah, menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini bukan hanya melatih keterampilan teknis, tetapi juga membangun karakter dan kepercayaan diri siswa. Dari sisi orang tua, Ibu Fani, wali murid kelas 5, merasa senang karena anak-anak diberi ruang untuk belajar langsung di lapangan, bukan hanya di dalam kelas.

Latihan pionering hari itu bukan sekadar kegiatan Pramuka, tetapi juga pengalaman berharga tentang kerja sama, ketekunan, dan keberanian mencoba. Para siswa pulang dengan rasa bangga, membawa cerita baru dan keterampilan baru yang pastinya akan mereka kenang dalam perjalanan mereka sebagai Pramuka Penggalang.

أحدث أقدم