Latihan
dipandu oleh Fauzul Adhym Al Muhtadyn, S.Pd sebagai pembina utama dan Brilliant
Uazmi sebagai pembina pendamping. Sebelum memulai praktik, kegiatan dibuka
dengan apel (apek), dilanjutkan dengan pengarahan mengenai teknik dasar
dan aturan lomba. Para peserta, yang terbagi menjadi 14 regu, tampak
mendengarkan dengan serius karena mereka akan mengikuti lomba penilaian
pembuatan tiang bendera.
Begitu
perlombaan dimulai, suasana lapangan berubah menjadi arena penuh kerja sama.
Setiap regu tampak sibuk mengatur peran, mengikat simpul, menyusun tongkat, dan
memastikan bangunan pionering mereka berdiri kokoh. Keterampilan dan kekompakan
benar-benar diuji. Di antara belasan regu yang berjuang, Regu Kamboja dan
Regu Buaya tampil paling menonjol. Kolaborasi keduanya menghasilkan pionering
tiang bendera setinggi tiga meter menggunakan 30 tongkat, yang dinilai
paling baik, presisi, dan rapi.
Setelah
lomba selesai, para peserta melakukan foto bersama, lalu kegiatan
ditutup dengan doa bersama dan bersih-bersih perlengkapan, sebagai
bentuk kedisiplinan dan tanggung jawab. 
Kegiatan
hari itu mendapat banyak kesan positif. Ibu Ifa Fauziah, guru kelas 6,
merasa bangga melihat murid-muridnya bisa bekerja sama dengan kompak. Ibu
Sutinah, S.Pd, selaku Kepala Sekolah, menyampaikan bahwa kegiatan seperti
ini bukan hanya melatih keterampilan teknis, tetapi juga membangun karakter dan
kepercayaan diri siswa. Dari sisi orang tua, Ibu Fani, wali murid kelas
5, merasa senang karena anak-anak diberi ruang untuk belajar langsung di
lapangan, bukan hanya di dalam kelas.
Latihan
pionering hari itu bukan sekadar kegiatan Pramuka, tetapi juga pengalaman
berharga tentang kerja sama, ketekunan, dan keberanian mencoba. Para siswa
pulang dengan rasa bangga, membawa cerita baru dan keterampilan baru yang pastinya
akan mereka kenang dalam perjalanan mereka sebagai Pramuka Penggalang.
